Amankah Mengkonsumsi Tuna Kalengan? Apakah Ada Resikonya?
Ikan tuna merupakan salah satu jenis ikan
yang banyak dikonsumsi karena mengandung protein dan mineral serta omega-3
maupun nutrisi lainnya. Ikan tuna ini dijual dalam bentuk ikan yang masih segar
meski ada juga yang kalengan di pasaran. Pertanyaannya, amankah mengkonsumsi tuna kalengan dibandingkan konsumsi ikan utuh
yang masih segar?
Hal ini menjadi perdebatan sebab banyak juga orang yang lebih suka mengonsumsi tuna yang sudah dikemas dalam bentuk kalengan karena dianggap lebih praktis. Ikan tuna kalengan biasanya tidak perlu dikuliti dan dibuang tulangnya lagi, Anda cukup makan karena bahkan sudah matang dan ada bumbunya pula. Sayangnya, ada juga yang berpendapat mengenai bahaya dari mengonsumsi tuna kalengan ini.
Hal ini menjadi perdebatan sebab banyak juga orang yang lebih suka mengonsumsi tuna yang sudah dikemas dalam bentuk kalengan karena dianggap lebih praktis. Ikan tuna kalengan biasanya tidak perlu dikuliti dan dibuang tulangnya lagi, Anda cukup makan karena bahkan sudah matang dan ada bumbunya pula. Sayangnya, ada juga yang berpendapat mengenai bahaya dari mengonsumsi tuna kalengan ini.
Michael Gochfeld, MD, Ph.D, seorang pakar kesehatan dari ‘The Enviromental and Occupational Health Sciences Institute’, menyebutkan bahwa konsumsi ikan tuna kalengan siap makan tiap hari sebenarnya cukup aman. Akan tetapi tetap saja beresiko sebab ada bahaya yang terdapat pada kandungan merkuri di dalam daging ikan tuna tersebut.
Merkuri ini jika terlalu banyak masuk ke dalam tubuh akibat makan daging ikan tuna berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh. Salah satu dampaknya adalah tubuh kita jadi kesemutan dan bahkan kehilangan keseimbangan tubuh. Jadi, kalau ingin mengonsumsi ikan tuna memang sebaiknya perlu dibatasi dan jangan berlebihan alias terlalu banyak.
Uniknya, ‘Food and Drug Administration’ (FDA) di Amerika Serikat mengatakan bahwa kandungan merkuri pada ikan tuna kaleng langsung makan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ikan tuna segar. Itu berarti kita justru mendapatkan banyak nutrisi yang baik dari memakan ikan tuna tersebut seperti asam folat, omega-3, vitamin B6, vitamin A, dan sebagainya dengan lebih aman. Nutrisi seperti ini juga bagus untuk perkembangan anak. Tapi sebaiknya juga dipertimbangkan bahan pengawet pada produk ikan tuna kalengan.
Jangan sembarangan memilih dan memakan ikan tuna kalengan, perhatikan hal ini!
Ada banyak sekali merk tuna kalengan yang enak di pasaran. Tapi sebagai konsumen, kita jangan hanya mencari yang enak saja namun juga harus mempertimbangkan beberapa faktor demi kesehatan tubuh saat memilih ikan kalengan. Ikan kalengan memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh dan lingkungan kalau kita tidak hati-hati memilihnya.
Berikut ini panduan dalam memilih produk ikan kalengan yang dirilis oleh badan ‘Greenpeace’ yang bisa dilakukan:
1. Pilih ikan dengan cara penangkapan yang jelas
Greenpeace mengemukakan fakta bahwa lebih dari 80 persen ikan tuna kalengan bersumber dari ikan-ikan yang ditangkap secara liar. Artinya sumbernya tidak jelas dan cara penangkapannya pun juga tidak diketahui. Itu berarti, ikan tuna bisa jadi tidak hanya sekedar ditangkap, namun juga tidak dijaga kelestarian dan habitatnya.
Pilihlah merek ikan tuna kalengan yang jelas praktik dan metode penangkapannya. Jangan hanya mempermasalahkan harga ikan tuna kalengan yang murah. Anda juga perlu memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan.
2. Carilah ikan tuna dari sumber yang jelas
Ikan tuna yang tidak jelas sumbernya maka akan memperbesar resiko kandungan merkuri di dalamnya. Ikan tuna kaleng yang tidak jelas asalnya membawa risiko paparan merkuri. Menurut ‘Washington Post’, tuna kalengan dengan label light adalah produk yang paling aman level merkurinya kalau ingin dikonsumsi beberapa kali dalam seminggu. Sementara itu, Albacore adalah jenis tuna yang paling banyak mengandung merkuri sehingga lebih baik dikonsumsi tidak terlalu sering atau bahkan bulanan saja.
Selain memperhatikan hal-hal di atas, saat membeli ikan tuna kalengan maka perhatikan juga hal-hal berikut ini:
- Jangan beli ikan tuna kalengan kalau kemasan kalengnya kelihatan penyok, bocor, cacat, dsb.
- Jangan beli tuna kalengan kalau kalengnya sudah menggembung. Perhatikan juga tanggal kadaluwarsanya.
- Lihat kandungan nutrisi ikan tuna kalengan dari label yang tertera. Untuk di Indonesia, ikan tuna kalengan harus ada label halal juga.
- Jika tidak habis dimakan setelah dibuka, sebaiknya segera pindahkan sisanya ke wadah bertutup lalu simpan di dalam lemari es. Ikan tuna kalengan biasanya hanya dapat bertahan sekitar 1 sampai 2 hari saja. Lebih dari itu, tuna biasanya sudah busuk dan sebaiknya jangan dikonsumsi.
Itulah beberapa informasi penting mengenai bahaya dan amankah mengkonsumsi tuna kalengan setiap hari. Ikuti juga petunjuk cara membeli produk ikan tuna kalengan yang benar. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar