7 tips menyimpan tuna kaleng siap makan
Tuna kaleng siap
makan
memang sudah banyak tersedia di pasaran saat ini mulai dari toko kelontong,
pasar hingga mini market atau swalayan. Seperti halnya makanan kaleng lainnya,
ikan tuna kaleng tersedia dalam berbagai jenis olahan. Ikan tuna saat ini
menjadi salah satu bahan lauk yang banyak diminati masyarakat dari balita
hingga orang tua.
Selain rasanya lezat,
ikan tuna juga mengandung berbagai nutrisi yang sangat berguna bagi kesehatan.
Kandungan nutrisi tersebut antara lain protein, vitamin B, asam lemak omega 3,
DHA, selenium dan masih banyak lagi. Pengolahan ikan tuna kaleng siap makan
tentu beragam tergantung selera masing-masing. Ikan tuna kaleng dapat disajikan
dengan hanya dipanasi saja atau diolah dengan penambahan bumbu.
7
tips menyimpan tuna kaleng siap makan
Bagi yang sering
bingung karena tidak dapat menghabiskan satu kaleng utuh tuna. Masyarakat
kebanyakan menyisakan tuna dalam kaleng yang sudah terlanjur terbuka. Hal ini
tentu membuat tuna dalam kaleng tersebut menjadi tidak tahan lama. Untuk itu,
berikut terdapat tujuh tips penyimpanan tuna kaleng siap makan yang
patut dilakukan:
- Pilih kemasan
tuna kaleng yang masih utuh
Ketika membeli
makanan berkemasan kaleng khususnya ikan tuna, hal pertama yang harus
diperhatikan adalah keutuhan kemasan kaleng tersebut. Ikan tuna kaleng yang
telah mengalami proses pengolahan, sterilisasi hingga pengemasan seharusnya
telah memenuhi standar. Pada umumnya, pada saat keluar dari Pabrik tuna
kaleng sudah dalam kondisi layak konsumsi.
Terjadinya kerusakan
atau cacat kemasan kaleng diakibatkan oleh proses distibusinya hingga tangan
konsumen. Untuk itu, pastikan kaleng tuna dalam kondisi tersegel dan utuh
sebelum membelinya. Jangan sampai menerima kaleng tuna dalam kondisi rusak
seperti penyok, bocor atau cacat yang lain. Beberapa ciri-ciri tuna kaleng yang
sangat rusak adalah mengalami penggelembungan. Tentu saja jika kondisi kemasan
kaleng tuna sudah demikian, maka tuna tersebut sudah tak layak konsumsi.
- Segera pindah
sisa tuna ke tempat lain
Setelah memperoleh
tuna kaleng yang masih berkualitas, banyak orang yang makan tuna kaleng tanpa dimasak namun tak habis. Ketika
tuna kaleng tersebut masih tersisa, jangan biarkan berada di dalam kemasan
kaleng. Pindahkan segera sisa tuna tersebut ke tempat penyimpanan makanan yang
bersih. Selain bersih, wadah makanan yang digunakan untuk menyimpan sisa tuna
juga harus tetutup rapat dan tahan untuk disimpan dalam almari es.
Pilihan material yang
paling tepat untuk menyimpan sisa tuna kaleng tersebut adalah wadah plastik
yang dilengkapi dengan penutup yang kedap udara. Selain dapat tahan lama,
penyimpanan sisa tuna kaleng di dalam wadah plastik kedap udara juga mampu
melindungi tuna dari bakteri atau kuman yang berkembang di udara. Kontaminasi
bakteri dan kuman tentu dapat menyebabkan konsumennya terjangkit penyakit.
- Tutup rapat
tempat penyimpanan
Jangan lupa untuk
menutup secara rapat wadah penyimpanan sisa tuna kaleng tersebut. Setelah
tertutup rapat dan kedap udara, lakukan penyimpanan di tempat yang sejuk,
kering dan terhindar dari sinar matahari langsung. Selain teksturnya menjadi
dapat selalu terjaga, tuna kaleng juga dapat bertahan lebih lama jika disimpan
di tempat yang tepat dalam wadah yang tepat pula.
- Simpan ke dalam
kulkas
Tips
penyimpanan tuna kaleng yang tak kalah penting adalah melakukan penyimpanan tuna
yang telah disimpan dalam wadah kedap udara di dalam kulkas. Alamari es adalah
tempat yang paling tepat untuk digunakan menyimpan sisa tuna kaleng. Suhunya
yang jauh lebih rendah dari suhu ruang akan mampu membuat sisa tuna kaleng
menjadi lebih awet.
Terlebih jika
disimpan di dalam wadah kedap udara, maka akan lebih tahan lama. Bahkan apabila
disimpan di dalam kulkas, sisa ikan tuna tetap akan dapat bertahan meski tempat
penyimpanannya tak dilengkapi dengan tutup. Sisa tuna tak bertutup dapat
bertahan di dalam kulkas hingga 2 hari. Namun akan jauh lebih lama jika
disimpan di wadah kedap udara.
- Jangan berulang
kali memasak ikan tuna kaleng
Tuna kaleng siap
makan
juga sebaiknya tidak diolah atau dipanaskan berkali-kali. Mengolah tuna kaleng
sekali saja sudah cukup dan sebaiknya hidangan langsung dihabiskan saat itu
juga. Tuna kaleng yang mengalami pemasanan berulang kali kadar nutrisinya dapat
menurun secara drastis bahkan akan hilang. Berbeda jika dipanaskan hanya satu
kali, maka kadar cairan yang memiliki kandungan nutrisi melimpah tetap akan
bertahan dan tidak rusak. Untuk itu, jika dalam proses pengolahannya
membutuhkan tambahan cairan, gunakan air yang sudah matang dan terjaga
kebersihannya.
- Jangan mengonsumsi
tuna kaleng yang sudah berbuih
Saat mendapati
kemasan kaleng tuna yang rusak, maka sudah wajib bagi Anda supaya tak membeli
atau mengkonsumsinya. Selain cara menyimpan tuna
kaleng yang baik seperti di atas, tampilan tuna kaleng juga harus
sangat diperhatikan. Hindari produk yang memiliki kerusakan pada kaleng.
Terlebih produk yang tampilan ikan tunanya sudah berubah warna, berjamur atau
bahkan berbuih.
Jika karakteristik
tersebut muncul, maka tuna kaleng tersebut harus segera dibuang. Apabila tak
sengaja dikonsusi, maka beberapa masalah kesehatan akan muncul. Masalah
kesehatan tersebut antara lain perut mual, pusing, kepala pusing dan
tanda-tanda keracunan lainnya. Jika hal ini terjadi, segeralah berkonsultasi ke
dokter.
Seringnya masyarakat
tidak menghabiskan sekaligus ikan tuna yang dikemas di dalam kaleng membuatnya
menjadi tak dapat bertahan selama saat masih utuh berada di dalam kaleng. Untuk
itu, beberapa tips penyimpanan tuna kaleng siap makan di atas tentu
sangat direkomendasikan. Prosedur penyimpanan tuna kaleng yang terlanjur dibuka
dapat membuat tuna menjadi lebih tahan lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar